Ramuan Sungkai Merangin Obat Covid-19? Ini Hasil Penelitian Unja
pada tanggal
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Jambi – Kabupaten Merangin Provinsi Jambi menjadi
salah satu daerah zona hijau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Pasien-pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kolonel Abunjani Merangin,
rata-rata cepat sembuh. Ternyata, ada ramuan daun sungkai yang diyakini
berperan besar pada penyembuhan pasien Covid-19.
Untuk diketahui, sejak pandemi Covid-19
melanda, Kabupaten Merangin sempat menjadi salah satu daerah yang pasien
positifnya tergolong tinggi di Provinsi Jambi. Namun Bupati Merangin Al Haris,
segera turun tangan dan mencari pengobatan tradisional sebagai alternatif
pengobatan medis. Ramuan daun sungkai jadi pilihan.
Ramuan ini sudah jadi obat turun temurun
untuk flu dan demam ringan bagi sebagian masyarakat Merangin. Cara pembuatannya
juga sederhana. Yakni, daun dari pohon Sungkai direbus dan dicampur madu,
kemudian didinginkan lalu dikonsumsi secara rutin hingga flu-demam hilang.
Dibantu istrinya, Hesti, Bupati Merangin Al
Haris serta tim membuat ramuan ini dalam jumlah cukup banyak. Ramuan daun sungkai yang sudah jadi, diberi secara
cuma-cuma kepada pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kolonel Abunjani.
Al Haris awalnya tak berharap banyak dengan
ramuan tradisional ini. Namun hasil yang menunjukkan positif, membuat Al Haris
dan Hesti makin rajin membuat ramuan daun sungkai ini. Apalagi, setelah
mengonsumsi ramuan khusus ini, pasien-pasien positif Covid-19 di Merangin rata-rata
sembuh. Hingga akhirnya Merangin menjadi zona hijau Covid-19.
Fakta ini membuat Al Haris kian bersemangat
dan ingin mengetahui lebih dalam kandungan ramuan daun sungkai. Berbekal
sampel, Al Haris meminta bantuan laboratorium Universitas Jambi untuk meneliti
ramuan tradisional turun temurun ini. Lalu hasilnya?
Ramuan
Daun Sungkai Mengandung Etanol dengan Fungsi Antiinflamasi
Setelah difasilitasi Rektor Unja, sampel
ramuan daun sungkai diteliti. Hasilnya, ramuan ini mengandung ekstrak etanol
yang efeknya antiinflamasi.
“Ramuan daun sungkai sudah diuji di tikus, hasil
uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol memberikan efek antiinflamasi,” terang Dr Madyawati Latief, Ketua Jurusan
MIPA Fakultas Sains dan Teknologi Unja.
Apa itu Antiinflamasi? Dari laman Wikipedia.org,
diketahui bahwa antiinflamasi atau antiradang adalah obat yang mengurangi
radang (inflamasi), meredakan nyeri.
“Kandungan kimia sudah diuji. (Ramuan daun
sungkai) mengandung senyawa flavonoid, fenolik, saponin, tanin dan alkaloid,”
beber Dr Madyawati, lagi.
Dari sumber-sumber di penelusuran internet,
diketahui bahwa senyawa-senyawa di atas serupa
dengan antioksidan yang memiliki beragam manfaat untuk tubuh. Seperti dapat
memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas dan meningkatkan kekebatan atau
imun tubuh.
Rincian hasil penelitian terhadap ramuan
daun Sungai Merangin oleh Universitas Jambi, bisa didownload di url ini :
Dari keterangan di atas, apakah ramuan daun
sungkai bisa dijadikan obat Covid-19?
“Ini baru uji awal ke hewan percobaan, untuk
manusia masih banyak tahapan uji yang harus dilewati, perlu uji klinis,” tandas
Dr Madyawati.
Terpisah, Bupati Merangin Al Haris mengaku
cukup puas dengan hasil uji lab ramuan daun sungkai yang dilakukan Universitas
Jambi. Meski belum diketahui pasti khasiat ramuan ini manjur atau tidak untuk
obat Covid-19, namun Haris berharap pihak berwenang bisa melakukan research
lanjutan untuk memperdalam kandungan ramuan daun Sungai Merangin.
“Potensi-potensi obat Covid-19 sangat perlu
dilakukan dalam waktu cepat. Supaya wabah ini bisa kita berantas dengan cepat
pula,” ungkap Al Haris, Calon Gubernur Jambi yang berpasangan dengan Abdullah
Sani ini.
Hasil implementasi ramuan daun sungkai,
tambah Haris, menunjukkan efek positif bagi pasien Covid-19 di Kabupaten
Merangin.
“Karena efeknya positif hingga membuat
Merangin jadi zona hijau Covid-19, kami rasa penelitian lanjutan ramuan daun
sungkai sangat perlu dilakukan,” tutupnya.(*)
Komentar
Posting Komentar